Aku
selalu memikirkan kenapa aku harus hidup di dunia ini, ya maksudku semua
seperti teka-teki yang sangat sulit dipecahkan, setidaknya tidak ketika kau
sedang cemas dan lapar. ketika kau menangis, merasa tersakiti, merasa
dikhianati oleh orang yang paling kau percaya, yang menurutmu tidak mungkin
melakukan hal yang menyakiti mu atau setidaknya yang membuatmu malu, kau merasa
bahwa alasan kau hidup di dunia ini adalah sebuah puzzle yang merupakan jebakan
yang tuhan ciptakan untukmu. orang bilang kita terlahir karena sebuah alasan,
atau setidaknya di film hugo ada sebuah kalimat yang menyelamatkanku dari
kekhawatiran, a machine doesn’t need an additional complement it always has a
tas to do. cheerfull..huh!, “tapi”, haha tapi selalu menjadi awal dari cerita,
keraguan ketidak percayaan, kecurigaan keganjilan apapun itu dalam bahasa
manapun, “tapi” selalu menjadi awal dari sebuah perkara. setidaknya tidak
untukku yang memilih menjadikan hari ku penuh ketenangan, kedamaian dalam
ranjangku, tidak ada suara dan cahaya..ohh sungguh indah, tapi oh ya…tapi aku
lupa bahwa aku punya seorang kakak laki-laki yang selalu tepat waktu dan
disiplin, dia mungkin mewarisi “punctual at everything’s gene” dari ibuku sedangkan aku yang mewarisi “5
more minute’s gene” dari ayahku, yang akan segera mendobrak pintuku membuka
jendela ku dan merusak kedamaian yang bahkan tidak akan kutukar dengan sepasang
sepatu dari jimmi choe. oh..just kidding!.
“Jas..kau
harus bangun sekarang”kakakku membuka korden jendelaku dan seberkas cahaya pagi
yang menyilaukan mata menusuk wajahku dan ouch..it doesn’t fell good., “ooh…my…”sambil
menutup wajahku dengan hello kitty-bed cover yang merupakan salah satu favoritku
sejak kecil, aku menanggapi kedisiplinan kakakku dengan suara yang kubuat
supaya setidaknya dia tidak akan membuka bed coverku dan membiarkanku terlelap
lima menit lagi atau 60, hehe..but uhh…it doesn’t work at all,“jas…kau harus
bangun sekarang, atau terlambat di hari pertama tidak akan menjadikan mu seorang
siswi teladan, well setidaknya tidak dengan sepasang seragam dari Audrey”.
Wait..audrey, “kau tidak..”aku terperanjat, bangun dan memandang sepasang
seragam dalam maneiqueen yang sangat catchy dari designer audrey, diseberang
ruang kamarku, seperti melambaikan tangannya mengajak berdansa dan melenggang
penuh gaya di jalanan menuju sekolah atau di sekolah. huh..tapi, melenggang
hanya menyenangkan jika ada orang atau beberapa orang di sampingmu, oh..tidak
maksudku dibelakangmu, menunjukan bahwa kau adalah the “I wanna be that girl”
trend setter. bukannya aku tidak bisa menjadi gadis itu, aku pernah menjadi
gadis itu , setidaknya tidak sekarang setelah sahabatku memergoki aku ada
affair dengan pacarnya. “ kak..aku sangat berterimakasih dengan usahamu sama
seperti saat blair di gossip girl sangat berterimakasih kepada nate karena memberikan
cokelat yang bahkan bukan untuknya, tapi aku tidak bisa pergi ke sekolah
sekarang, bolehkan aku memakai seragamnya di rumah saja”. “oke..aku mengerti
jas, sama mengertinya seperti ketika rufus harus menerima fakta bahwa dan punya
anak dengan georgina, tapi fakta bahwa kau pacaran dengan pacar sahabatmu
bukanlah alasan yang tepat untuk tidak pergi kesekolah”, ya..kakakku dengan
filosofinya yang bahkan mr.president pun tidak bisa menggugatnya, but, wait..did he say dan and georgina..”
wait…kak..kau tidak mungkin nonton..” aku terperangah dengan filosofi kakakku
yang bahkan temanku akan menjadikanya headline di surat kabar..”yeah…dan
sekarang adalah saatnya kau bangun, dan shower, lalu breakfast…dan aku akan
mengantarkan adikku yang paling cantik dan manja ini ke sekolah…by my self”.
Huh well setidaknya kakakku bisa membuat bibirku naik setidaknya 15 derajat, di
pagi hari, dan begitulah ritual pagi setiap hari, kakakku, sedikit argument
tapi menyenangkan, shower, breakfast-tidak ketika aku hanya punya 15 menit
untuk sampai ke sekolah dan kehidupaku sebagai seorang siswi di salah satu SMA di
Jakarta timur. well..sma ini bukan hanya salah satu tapi satu dari sekian sma
bergensi di Indonesia, yang didalamnya bukan hanya anak finalis OSN yang
menjadi perhatian, tapi juga anak pejabat, anak selebriti atau bahkan
selebritinya sendiri atau mungkin atlit dan jangan lupa anak konglomerat dari
pengusaha kelas atas di Indonesia sepertiku juga termasuk menjadi mayoritas siswa-siswi yang
berdomisili di sma ini.
Pagi
itu, dengan wajah flat, setelah mengucapkan good bye for my big bro, aku
berjalan sendirian di lorong sekolah menuju ruang kelas. sendirian..yeah sendirian dengan beribu “what
is she doing and doesnt she feel ashamed for even appearing”mata menatapku seakan
aku adalah objek langka yang baru saja sampai atau datang ke sekolah.
“Hi..Krys!”
aku mengucapkan kata yang paling tidak masuk akal pada sahabatku sendiri
setelah apa yang aku lakukan padanya. dan dengan wajah sinis dan tak percaya
bahwa aku bahkan masih berani menunjukan mukaku disekolah dia membalas dengan
perkataan yang paling kejam yang pernah dia ucapkan, well setidaknya tidak
padaku,
“
hey slut..,masih berani nunjukin muka?”
“Krystal…aku
tahu bahwa aku adalah sabahat paling buruk di dunia, kau bahkan tidak perlu
mengatakan bahwa perbuatanku salah, tapi kumohon, itu hanya terjadi karena aku
merasa depresi setelah apa yang terjadi dengan orangtuaku, lagipula aku dan
kevin, kita hanya…” kata-kataku tergantung dengan kesadaranku tentang konsekuensi
apa yang mungkin terjadi jika aku mengatakan kalimat selanjutnya. “
"Hanya
apa?, huh well setidaknya aku bisa menebak apa yang kau dan pacarku-uhm
maksudku mantan pacarku lakukan,..”,
"Wait..kau
putus dengan kevin?”oh great…best question jasmine.
"Menurutmu..?,
setelah apa yang kau lakukan selama satu tahun kencan dibelakangku dengan
pacarku, aku bahkan membelikan mu head band yang matching dengan dress mu saat
kau bilang ingin …”
“ehm..well
hanya 9 bulan “ aku memotong kata-kata krystal.
“What..?”
krystal dengan wajah tidak percayanya.
“Well
krys.. aku pacaran-ehm selingkuh dengan kevin hanya sembilan bulan setelah insiden yang menimpa orangtuaku, dan aku tidak pernah melakukan apapun dengan kevin, kita hanya ngobrol, hang
out, dan mungkin kiss…tapi wait..itu hanya sekali saat aku terbawa suasana
karena kata-kata kevin dan music di mp3 yang kami dengarkan, tapi..aku dan
kevin tahu bahwa yang kita lakukan adalah sebuah dosa, dan kita ..”
“Good,
at least kamu tahu bahwa selama ini dirimu begitu hina dan menjijikan, ketika
kau tertawa bersamaku dan tidur dengan pacarku”
“Wait…aku
tidak pernah tidur dengan siapapun…apa yang kau bicarakan?”
“You
know better.”krystal mendorongku dan dengan tatapan yang lebih sinis ketika
blair tahu bahwa serena tidur dengan nate, dia meninggalkanku sendirian di depan
kelas.
Seharian aku harus berhadapan dengan suasana yang bahkan bukan hanya tidak nyaman lagi tapi bisa dibilang sangat membuat aku ingin terjun dari lantai gedung tingkat 30, ohh..atau mungkin 5 saja, karena bukan hanya aku kehilangan sahabat yang sejak dari taman kanak-kanak sudah aku kenal dan sudah kuanggap seperti keluarga ku sendiri, kita tumbuh bersama, pergi sekolah bersama, tertawa, hang out, shopping, atau bahkan mungkin kita tahu celana dalam favorite masing-masing. okay..lupakan yang terakhir, maksudku kita sudah seperti saudara kandung dan sekarang aku kehilanganya hanya karena mengangkat telepon dari pacarnya dan uhh...well mencium pacarnya.
Beruntung aku dan krystal tidak sekelas dengan kevin, karena bukan hanya hal itu akan sangat canggung tapi bisa menimbulkan cat fight dengan aku dan krystal sebagai playernya.
Pulang sekolah aku memutuskan untuk singgah sejenak di caffe buku dekat sekolah yang sering aku datangi jika sedang malas untuk menghabiskan uang di departmen store bersama krystal dengan dalih sedang tidak enak badan dan ingin segera pulang. Sambil menunggu kakakku yang terlambat menjemputku karena miss-understanding tentang jadwal yang baru setelah aku kelas tiga dengan jadwal tambahan untuk persiapan ujian, yang bahkan belum dimulai pada hari pertama sekolah. Aku duduk di kursi yang selalu aku tempati jika aku kesana, waitressnya bahkan tidak repot menanyakan pesananku tapi langsung membawakan aku segelas macchiato dan cream strawberry cookies. what a taste..huh!. aku duduk dengan buku berjudul the snow in paris, yeah..novel romantis atau gadis yang jatuh cinta pada vampire sebagai pemeran utamanya, memang membuat tubuhku terdiam tapi tidak mataku. What a lame taste. bahkan aku pun mengakuinya. Setelah seharian penuh dengan torture, perubahan dari it favorite girl menjadi bitch favorite girl, dan yang paling buruk adalah ketika krystal yang berubah dari best friend forever menjadi best foe forever. aku bahkan tidak mengerti kenapa warga di sma bintang-13 sangat peduli dengan kehidupan pribadiku, bahkan nikki seorang juara olimpade fisika yang mewakili indonesia di german juga ikut membandingkan teori tentang bing bang letusan bintang besar sehingga menjadi alam semesta, dengan keadaanku yang tidak bisa menahan beban menjadi "the most attractive bitchy best betrayer girlfriend" dan akhirnya meledak menjadi serpihan yang tidak terlihat yaitu alam semesta. What..? at least i got the attractive.
Well..beberapa menit berlalu atau jam, aku yang masih mencoba untuk fokus pada usaha prince henry of french untuk melarikan diri bersama dorota, pacar pelayanya ke bulgaria, tiba-tiba orang yang paling tidak ingin aku temui muncul dan duduk di kursi di depanku.
"Hi Jas!",
"Kevin,.."
"Bagaimana keadaanmu?"
"Well, aku rasa ... setelah fakta bahwa sahabat baikku sekarang menganggapku sebagai orang paling hina di dunia karena selingkuh dengan pacarnya, aku rasa tidak ada yang bisa lebih buruk lagi." aku dengan usaha sarkastiku.
"Wow..ehm...aku rasa aku harus minta maaf padamu"
"Huh..kau tidak perlu repot, kita sama, kau juga putus dengan krystal, dan kita berdua tahu bahwa kau tidak sepenuhnya salah dalam hal ini, aku juga bersalah karena mengangkat telepon mu waktu itu."
"Well..jasmine, aku tidak tahu harus berkata apa, tapi aku benar-benar minta maaf padamu, dan aku juga berterima kasih padamu,...aku serius".
Kevin, akulah yang tidak tahu harus berkata apa sekarang, apapun itu, keadaanku sekarang tidak jauh lebih buruk daripada tertangkap di pesta topeng tanpa topeng. oh...i mean it.
"Jas...aku tidak akan melupakan hal ini, suatu saat aku akan membalasmu". tatapan mata kevin sudah cukup membuat aku kehilangan kata, rasa marah yang sembari tadi kutahan kini berubah menjadi sepasang permainan anyaman yang mulai menunjukan bentuknya, dan berkata finally you've got what you earn.













